OLIVER
TWIST
By Charles Dickens
Genre :
Drama keluarga
Sutradara : Roman Polanski
Produksi : Alain Sarde & Robert Benmussa, Sony Pictures
Screenplay :
Ronald Harwood
Beredar :
2005, di DVD 2006
Pemain
:
Michael terhormat seperti Nuh Claypole, seorang anak pengurus itu yang
marah Oliver
Sinopsis Film
Oliver Twist
Oliver Twist (Barney Clark), Dibesarkan dipedesaan. Ketika usianya menginjak sembilan
tahun, dia dibawa kembali ke workhouse tempatnya lahir karena dianggap sudah
mampu bekerja, masuk penampungan anak yatim piatu yang
ternyata adalah workhouse. Workhouse,
adalah sebuah tempat dimana sekelompok orang memperkerjakan bocah-bocah yatim
piatu sebagai buruh kasar. Salah satu perkerjaan mereka adalah merajut tambang
untuk keperluan HMS - Her Majesty Ship (Nama kapal perang resmi Inggris).
Anak-anak ini, tentu saja tidak dibayar. Dalam sehari mereka hanya diberi makan
satu kali berupa bubur putih tanpa lauk. Hal ini dilakukan untuk menjaga mereka
tetap lapar sehingga tidak dapat berpikir mengenai hal lain selain perkerjaan
kasar yang diberikan kepada mereka.
Suatu ketika, perjalanan nasib Oliver
membawanya pada keluarga pembuat peti mati Sowerberry. Nasib
hidup Oliver di sana hanya sebatas bertahan hidup. Di sana, ia tidur meringkuk
di tempat yang tak layak berbentuk peti mati, memakan makanan sisa. Tetapi,
Oliver tak mempunyai kesempatan untuk mengeluh. Nasib hidup Oliver bersandar
pada gejolak pinggiran Kota London waktu itu, sekitar tahun 1837-an, zaman Victoria.
Zaman di mana perbedaan kelas sosial begitu kentara. Oliver tetap tegar
dan memaklumi nasibnya. Sayangnya, perlakuan keluarga itu kepada Oliver tak
ubah seperti pada seekor anjing. Ia hanya diberi makanan sisa untuk anjing.
Namun, Oliver tak pernah mengeluh. Dengan rajin, bocah itu membantu keluarga
yang mengangkatnya. Sampai suatu hari, Oliver benar-benar marah. Bocah itu
marah saat ibunya dituduh sebagai penjahat. Ia mengamuk dan memukuli anak
kandung keluarga angkatnya. Oliver pun dihukum dengan cara dipukuli.
Tak suka dengan perlakuan itu, ia pun
kabur. Dengan membawa bekal seadanya, Oliver berjalan dan terus berjalan. Ia
pun membulatkan tekad untuk mencapai Kota London yang jaraknya mencapai 70 mil.
Siang malam, panas hujan dilaluinya. Hingga akhirnya, bekal pun habis. Setiap
kali mengetuk pintu rumah untuk meminta bantuan, ia segera diusir.
Sampai akhirnya, ia tersungkur di tengah
jalan akibat kelaparan. Untunglah, seorang nenek yang sudah renta
menyelamatkannya.
Setelah berjalan selama tujuh hari tujuh malam, sampailah Oliver di London.
Kota yang sebenarnya sangat berbahaya bagi anak seusianya.
Saat lapar tiba, datanglah Artful
Dodger (Harry Eden) yang menawarkan bantuan. Dari sinilah ia mulai
berkenalan dengan kelompok pencopet pimpinan Fagin (Ben Kingsley)
dan penjahat sadis bernama Bill Skyes (Jamie Foreman). Fagin
mengajarinya cara mencopet. Hingga suatu hari, Oliver mulai ditugaskan untuk
mencopet bersama dua temannya. Nahasnya, aksi kedua temannya yang sedang
mencopet diketahui. Oliver pun menjadi panik. Ia pun ikut berlari. Hampir
seluruh kota mengejarnya. Oliver tertangkap. Untunglah, pemilik toko yang
mengetahui aksi pencopetan tersebut membela Oliver dalam pengadilan yang
dilakukan saat itu. Dalam keadaan lemas dan pingsan, Oliver pun diselamatkan Mr
Brownlow (Edward Hardwicke). Hidup Oliver mulai berubah menjadi lebih
baik.
Walau dalam perjalanan filim tersebut
Oliver kembali diculik oleh dua kaki tangan Fagin, seorang pelacur yang bernama
Nancy dan seorang pembunuh/perampok (Bill Sikes yang diperankan
oleh Jamie Foreman. Ketika tiba di ruman Fagin (kepala perampok) Oliver langsung
dikurung dalam sebuah ruangan yang sangat sempit, sampai dia diajak Skykes
untuk merampok di rumah Mr Brownlow pada waktu malam. Namun aksi perampokan itu
diketahui oleh Mr Brownlow.
Mr Brownlow langsung mengeluarkan tembakan
namun pengalaman sedih terjadi lagi, Oliver terkena tembakan yang menyebabkan
ia terluka pada bagian tangannya. Supaya tidak ketahuan kedoknya perampok
tersebut membawa lari Oliver ke rumahnya.
Dalam kepedihan yang dialami oleh Oliver,
ada juga orang yang membantu ia untuk keluar dari masalahnya orang tersebut
adalah Nancy. Nancy merasa perihatin melihat kehidupan Oliver, akhirnya Nancy
pergi untuk berbicara pada Mr Brownlow untuk memberitahukan kabar Oliver.
Melihat sikap Nancy yang akhir-akhir tidak bersahabat dengan kepala perampok,
maka kepala perampok menugaskan Noah Calypole untuk mengikuti
kemana saja Nancy pergi. Pertemuan yang dilakukan Nancy diketahui oleh Fagin
dan diceritakan bahwa Nanci dengan diam-diam menemui Mr Brownlow untuk
mengabarkan mengenai keberadaan Oliver. Mendengar perkataan itu Bill Skykes
bergegas menuju ke rumahnya, karena tidak dapat menahan emosinya terhadap Nancy
maka Bill Sikes langsung membunuh Nancy.
Keberadaan Nancy ternyata sangat berarti bagi Oliver.
Akhirnya Mr Brownlow melaporkan masalah ini
kepada pihak keamanan dan mereka berusaha mencari dimana para perampok. Akhir
dari Film Oliver Twist ternyata membawa kebahagiaan. Oliver berhasil ditemukan
oleh Mr Brownlow dan dijadikan anak angkat, sedangkan para perampok dimasukan
dalam penjara.
Bill Sikes tergantung pada tali ketika
berusaha melarikan diri dari kejaran petugas keamanan. Ketika menjelang hari
untuk dilakukan hukuman gantung, Oliver bersama dengan Mr Brownlow mengunjungi
kepala perampok (Fagin) di penjara, Fagin memanggil Oliver dan mengatakan bahwa
semua harta rampokan yang berada di dalam rumah itu menjadi milik dari Oliver.
Akhirnya si Oliver berhasil mengalahkan dunia yang kejam saat itu dengan penuh
kesabaran.
Flim Oliver Twist menggambarkan perjuangan gigih seorang anak yatim yang berhasil keluar dari
keterpurukan, melawan egonya masyarakat yang berkembang akibat dari Revolusi
Industri yang berkembang di Inggris. Disamping tema utama, terdapat juga
tema-tema yang menjadi sorotan dari Roman Polanski diantaranya cerita—hukum
orang miskin, system keadilan, kemiskinan, kejahatan, prostitusi, kesenjangan
ekonomi, namun keseluruhannya merupakan sebuah kiasan ketika Oliver
melambangkan si baik sementara lingkungan sekitarnya tidak pantas melambangkan
si jahat.
Tema cerita Oliver adalah bahwa kebaikan selalu menang dan keadilan setimpal akan datang
pada siapa saja yang tidak berlaku baik.
Sejarah Singkat Sutradara “Roman Polansky”
Tahun 1943. Roman Polansky hidup sebatang kara pada usia 10 tahun. Orang
tuanya, menjadi tawanan Nazi. Praktis, ia tak lebih sebagai anak yatim piatu.
Penggalan nasib jadi anak yatim piatu yang melekat itulah, kiranya, membuat
Roman Polansky begitu piawai menyutradarai film drama keluarga itu.
Sutradaranya mengemas kisah novel Charles Dickens pada suasana Kota London yang
riuh rendah, zaman para pelaku kriminal leluasa bergerak dan bersembunyi di
sudut-sudut kota. Jejak-jejak jurang kemiskinan yang begitu kentara. Jalanan
yang kumuh beserta para pemabuk yang tersudut di pojokkan jalan. Gang-gang sempit
dan gelap yang menjadi surga sekejap bagi para gelandangan, dll.
Ketika novel "Oliver Twist" menjadi sebuah film, ada beberapa bagian
cerita yang terpotong. Taruh saja penggalan Oliver mempunyai saudara yang
berlainan ibu. Meski demikian, itu tidak mengganggu keseluruhan cerita. Malah
bisa jadi, itu sebagai usaha lebih memfokuskan lagi jalinan ceritanya. Pun
demikian, menjadikan ceritanya berkesan ramping dan mudah untuk diikuti.