Minggu, 07 Oktober 2012

Mother


Mother



            In this opportunity, I wanna talk about Mother. Do you know why I decide to tell you about mother? Because I love my mother so much. I feel that I can't be in here without my mother too.
What’s your important people in you life? Is it your mother? Your friends? Or your boyfriend or girlfriend maybe? If you ask me, I’ll answer that the most important person in my life is my parents. The first is my mother and the second is my father. I realize  that without my parents, I can’t be nothing in here. Without my parents, I can’t do anything because they always give me support and always make me happy.
Expecially is mother. She is very kind and always stay besides us. Everytime we need her, she always there for us.
You can write in a piece of paper. MOTHER. What’s the meaning of it before? Mother is someone who always beside us, who always make me happy, mother is a person who ready loss for us, etc. But, what have we done for her? Nothing! Nothing we can done for her. Beause we always make her sad, angry, and many more.
Allah swt., said that as a moslem must respected our mother. In hadist Rasulullah saw., said : One of Rasulullah saw., asked “God, who’s the person who must I respect to?”. Then Allah swt., answered “your mother”. Then the second times he asked again “God, who’s the person who must I respect to?”. Allah swt., answered again, “your mother”. And the third times he asked again, “God, who’s the person who must I respect to?”. Then Allah swt., answered, “your mother”. And the fourth times he asked again,”God who’s the person who must I respect to?”. Allah swt., answered again, “your mother”.
So, the conclusion is Allah swt., teach us not to be a sinful child and teach us how to respect to our mother. So, start from now, let’s us respect and always make our mother happy forever! Amin.


Senin, 01 Oktober 2012

Oliver Twist


OLIVER TWIST
By Charles Dickens


Genre : Drama keluarga 
Sutradara : Roman Polanski
Produksi : Alain Sarde & Robert Benmussa, Sony Pictures
Screenplay : Ronald Harwood
Beredar : 2005, di DVD 2006
Pemain :
Alec Guinness sebagai Fagin
Kay Walsh sebagai Nancy
John Howard Davies sebagai Oliver Twist
Henry Stephenson sebagai Mr Brownlow
Francis L. Sullivan sebagai Bumble Pak
Ralph Truman sebagai Monks
Michael terhormat seperti Nuh Claypole, seorang anak pengurus itu yang marah Oliver
Diana Dors sebagai Charlotte
Frederick Lloyd sebagai Mr Grimwig
Mary Clare sebagai Mrs Corney
Hattie Jacques sebagai penyanyi pub


Sinopsis Film Oliver Twist


Oliver Twist (Barney Clark),
Dibesarkan dipedesaan. Ketika usianya menginjak sembilan tahun, dia dibawa kembali ke workhouse tempatnya lahir karena dianggap sudah mampu bekerja, masuk penampungan anak yatim piatu yang ternyata adalah workhouse. Workhouse, adalah sebuah tempat dimana sekelompok orang memperkerjakan bocah-bocah yatim piatu sebagai buruh kasar. Salah satu perkerjaan mereka adalah merajut tambang untuk keperluan HMS - Her Majesty Ship (Nama kapal perang resmi Inggris). Anak-anak ini, tentu saja tidak dibayar. Dalam sehari mereka hanya diberi makan satu kali berupa bubur putih tanpa lauk. Hal ini dilakukan untuk menjaga mereka tetap lapar sehingga tidak dapat berpikir mengenai hal lain selain perkerjaan kasar yang diberikan kepada mereka. 


Suatu ketika, perjalanan nasib Oliver membawanya pada keluarga pembuat peti mati Sowerberry. Nasib hidup Oliver di sana hanya sebatas bertahan hidup. Di sana, ia tidur meringkuk di tempat yang tak layak berbentuk peti mati, memakan makanan sisa. Tetapi, Oliver tak mempunyai kesempatan untuk mengeluh. Nasib hidup Oliver bersandar pada gejolak pinggiran Kota London waktu itu, sekitar tahun 1837-an, zaman Victoria. Zaman di mana perbedaan kelas sosial begitu kentara. Oliver tetap tegar dan memaklumi nasibnya. Sayangnya, perlakuan keluarga itu kepada Oliver tak ubah seperti pada seekor anjing. Ia hanya diberi makanan sisa untuk anjing. Namun, Oliver tak pernah mengeluh. Dengan rajin, bocah itu membantu keluarga yang mengangkatnya. Sampai suatu hari, Oliver benar-benar marah. Bocah itu marah saat ibunya dituduh sebagai penjahat. Ia mengamuk dan memukuli anak kandung keluarga angkatnya. Oliver pun dihukum dengan cara dipukuli.

Tak suka dengan perlakuan itu, ia pun kabur. Dengan membawa bekal seadanya, Oliver berjalan dan terus berjalan. Ia pun membulatkan tekad untuk mencapai Kota London yang jaraknya mencapai 70 mil. Siang malam, panas hujan dilaluinya. Hingga akhirnya, bekal pun habis. Setiap kali mengetuk pintu rumah untuk meminta bantuan, ia segera diusir.

Sampai akhirnya, ia tersungkur di tengah jalan akibat kelaparan. Untunglah, seorang nenek yang sudah renta menyelamatkannya. 
Setelah berjalan selama tujuh hari tujuh malam, sampailah Oliver di London. Kota yang sebenarnya sangat berbahaya bagi anak seusianya.

Saat lapar tiba, datanglah Artful Dodger (Harry Eden) yang menawarkan bantuan. Dari sinilah ia mulai berkenalan dengan kelompok pencopet pimpinan Fagin (Ben Kingsley) dan penjahat sadis bernama Bill Skyes (Jamie Foreman). Fagin mengajarinya cara mencopet. Hingga suatu hari, Oliver mulai ditugaskan untuk mencopet bersama dua temannya. Nahasnya, aksi kedua temannya yang sedang mencopet diketahui. Oliver pun menjadi panik. Ia pun ikut berlari. Hampir seluruh kota mengejarnya. Oliver tertangkap. Untunglah, pemilik toko yang mengetahui aksi pencopetan tersebut membela Oliver dalam pengadilan yang dilakukan saat itu. Dalam keadaan lemas dan pingsan, Oliver pun diselamatkan Mr Brownlow (Edward Hardwicke). Hidup Oliver mulai berubah menjadi lebih baik.

Walau dalam perjalanan filim tersebut Oliver kembali diculik oleh dua kaki tangan Fagin, seorang pelacur yang bernama Nancy dan seorang pembunuh/perampok (Bill Sikes yang diperankan oleh Jamie Foreman. Ketika tiba di ruman Fagin (kepala perampok) Oliver langsung dikurung dalam sebuah ruangan yang sangat sempit, sampai dia diajak Skykes untuk merampok di rumah Mr Brownlow pada waktu malam. Namun aksi perampokan itu diketahui oleh Mr Brownlow.

Mr Brownlow langsung mengeluarkan tembakan namun pengalaman sedih terjadi lagi, Oliver terkena tembakan yang menyebabkan ia terluka pada bagian tangannya. Supaya tidak ketahuan kedoknya perampok tersebut membawa lari Oliver ke rumahnya.

Dalam kepedihan yang dialami oleh Oliver, ada juga orang yang membantu ia untuk keluar dari masalahnya orang tersebut adalah Nancy. Nancy merasa perihatin melihat kehidupan Oliver, akhirnya Nancy pergi untuk berbicara pada Mr Brownlow untuk memberitahukan kabar Oliver. Melihat sikap Nancy yang akhir-akhir tidak bersahabat dengan kepala perampok, maka kepala perampok menugaskan Noah Calypole untuk mengikuti kemana saja Nancy pergi. Pertemuan yang dilakukan Nancy diketahui oleh Fagin dan diceritakan bahwa Nanci dengan diam-diam menemui Mr Brownlow untuk mengabarkan mengenai keberadaan Oliver. Mendengar perkataan itu Bill Skykes bergegas menuju ke rumahnya, karena tidak dapat menahan emosinya terhadap Nancy maka Bill Sikes langsung membunuh Nancy. 
Keberadaan Nancy ternyata sangat berarti bagi Oliver.

Akhirnya Mr Brownlow melaporkan masalah ini kepada pihak keamanan dan mereka berusaha mencari dimana para perampok. Akhir dari Film Oliver Twist ternyata membawa kebahagiaan. Oliver berhasil ditemukan oleh Mr Brownlow dan dijadikan anak angkat, sedangkan para perampok dimasukan dalam penjara.

Bill Sikes tergantung pada tali ketika berusaha melarikan diri dari kejaran petugas keamanan. Ketika menjelang hari untuk dilakukan hukuman gantung, Oliver bersama dengan Mr Brownlow mengunjungi kepala perampok (Fagin) di penjara, Fagin memanggil Oliver dan mengatakan bahwa semua harta rampokan yang berada di dalam rumah itu menjadi milik dari Oliver. Akhirnya si Oliver berhasil mengalahkan dunia yang kejam saat itu dengan penuh kesabaran. 

Flim Oliver Twist menggambarkan perjuangan gigih seorang anak yatim yang berhasil keluar dari keterpurukan, melawan egonya masyarakat yang berkembang akibat dari Revolusi Industri yang berkembang di Inggris. Disamping tema utama, terdapat juga tema-tema yang menjadi sorotan dari Roman Polanski diantaranya cerita—hukum orang miskin, system keadilan, kemiskinan, kejahatan, prostitusi, kesenjangan ekonomi, namun keseluruhannya merupakan sebuah kiasan ketika Oliver melambangkan si baik sementara lingkungan sekitarnya tidak pantas melambangkan si jahat.

Tema cerita Oliver adalah bahwa kebaikan selalu menang dan keadilan setimpal akan datang pada siapa saja yang tidak berlaku baik.





Sejarah Singkat Sutradara “Roman Polansky”


Tahun 1943. Roman Polansky hidup sebatang kara pada usia 10 tahun. Orang tuanya, menjadi tawanan Nazi. Praktis, ia tak lebih sebagai anak yatim piatu. Penggalan nasib jadi anak yatim piatu yang melekat itulah, kiranya, membuat Roman Polansky begitu piawai menyutradarai film drama keluarga itu. Sutradaranya mengemas kisah novel Charles Dickens pada suasana Kota London yang riuh rendah, zaman para pelaku kriminal leluasa bergerak dan bersembunyi di sudut-sudut kota. Jejak-jejak jurang kemiskinan yang begitu kentara. Jalanan yang kumuh beserta para pemabuk yang tersudut di pojokkan jalan. Gang-gang sempit dan gelap yang menjadi surga sekejap bagi para gelandangan, dll. 
Ketika novel "Oliver Twist" menjadi sebuah film, ada beberapa bagian cerita yang terpotong. Taruh saja penggalan Oliver mempunyai saudara yang berlainan ibu. Meski demikian, itu tidak mengganggu keseluruhan cerita. Malah bisa jadi, itu sebagai usaha lebih memfokuskan lagi jalinan ceritanya. Pun demikian, menjadikan ceritanya berkesan ramping dan mudah untuk diikuti.